Review Buku “Sejarah Peradaban Dunia Lengkap: Dari Era Manusia Pertama Hingga Perang Dunia Kedua”

Oleh: Aril Dwi Permana

Buku dengan judul “Sejarah Peradaban Dunia Lengkap: Dari Era Manusia Pertama Hingga Perang Dunia Kedua”, karya Miftakhuddin, diterbitkan oleh Unicorn Publishing tahun 2019, dengan tebal 334 halaman.

Kelebihan Buku:

Cakupan sejarah yang luas, pendekatan kronologis dan tematis, pesnjelasan kontekstual yang mendalam, gaya penulisan menarik, serta penggunaan sumber yang beragam. Ilustrasi dan peta yang disertakan juga membantu pembaca memahami perkembangan peradaban secara visual dan komprehensif.

Kekurangan Buku:

Cakupan yang terlalu luas sehingga kurang mendalam di beberapa topik, potensi bias dalam interpretasi sejarah, dan gaya penulisan yang bisa terasa berat bagi sebagian pembaca. Selain itu, penekanan pada peristiwa besar mungkin mengabaikan aspek sejarah lokal atau kelompok minoritas.

Alasan Membaca buku:

Alasan saya membaca buku ini saya ingin tau sejarah peradaban dari awal mula peradaban dunia dan mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang perkembangan peradaban manusia, dari awal hingga peristiwa besar dunia. Serta buku ini dimulai dari zaman prasejarah dan awal perjalanan peradaban awal seperti peradaban Lemuria dan Atlantis, hingga ke peradaban besar seperti Yunani dan Romawi yang dipengaruhi oleh kebudayaan Babylonia dan Mesir kuno.

Gambaran Umum Isi Buku:

Perjalanan masyarakat terawal dunia di bawah kepemimpinan Adam mengalami masa disintegrasi ketika terjadi perpisahan salah seorang anak Adam dengan keluarganya karena telah melakukan pembunuhan terhadap saudaranya. Terpecahlah masyarakat Adam menjadi dua.

Peradaban dunia pun berada di puncak kejayaan di era Yunani-Romawi. Peradaban mereka berkembang karena pengaruh kebudayaan Babylonia dan Mesir Kuno. Ciri khas yang ditampakkan adalah pembentukan sistem pemerintahan yang lebih terstruktur.

Ketika perjalanan dunia sampai pada abad pertengahan, di samping terjadinya disparitas perkembangan di setiap belahan dunia seperti transisi kerajaan Hindu-Buddha ke Islam di Asia Tenggara, sebagian besar kawasan di Eropa dan Asia Timur mengalami zaman kegelapan (dark ages). Praktik imperialisme dan kolonialisme rupanya menjadi ajang untuk saling adu kekuatan. Puncak persaingan itu adalah pertaruhan di kontes Perang Dunia I dan II, di mana Jerman kalah telak. Untuk menata distabilitas akibat perang, dibentuklah PBB. Namun, justru setelah pembentukan PBB seolah menjadi pembenaran Amerika untuk melancarkan aksi militer. Perang pun tak kunjung usai. Secara tak sengaja, terjadilah perang dingin dan perang asimetris yang terjadi hingga hari ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *