Judul Buku : Indonesia di Mata Masyarakat Jepang di Hindia Belanda 100 Tahun Lalu
Pengarang : Aoki Sumio
Penerbit : PT Bina Komunika Asiatama
Tahun Terbit : 2017
Tempat Terbit : Jakarta
ISBN : 978-602-61057-0-7
Harga : Rp. 208.000,00
Halaman : 288
di review oleh : Maesarah
Gambaran Umum Buku
Melalui buku ini, Penulis mengajak kita untuk menelusuri jejak-jejak orang Jepang dari ujung barat Indonesia hingga ujung timur Indonesia seabad lalu.
Penelusuran kita bersama Aoki dilakukan dengan melihat buku yang ditulis orang Jepang yang pernah tinggal di Hindia Belanda. Dua di antaranya ialah catatan yang ditulis oleh Ishii Ippo dan buku Jagatara Kanwa. Melalui teks-teks tersebut, pembaca akan dibawa ke kehidupan masyarakat Jepang di Hindia Belanda sejak akhir abad ke-19.
Selain itu, seperti judul buku ini, pembaca akan melihat jejak-jejak masyarakat Jepang melalui kartu pos. Aoki melampirkan lebih dari 200 kartu pos yang pemotret atau penerbitnya adalah orang Jepang. Kartu-kartu itu tersebar mulai dari Sabang hingga Dobo. Sehingga dapat disimpulkan jejak orang Jepang tersebar di Hindia Belanda dan tidak terpusat di Jawa saja.
Kelebihan
Kelebihan dari buku ini adalah penulis menampilkan gambar atau kartu pos foto di era Hindia belanda sehingga pembaca tahu seperti apa gambaran Indonesia saat itu.
Buku ini dibuat berdasarkan sumber yang relevan atau dari buku yang dibuat oleh orang jepang saat tinggal di hindia belanda
Buku ini dibuat dengan menggunakan dua bahasa yaitu bahasa jepang dan bahasa Indonesia , dimana bahasa Indonesia itu ada di bagian sebelah kanan pembaca dan bahasa jepang di bagian sebelah kiri pembaca ,dan itu memberikan kenyamanan bagi si pembaca.
Kekurangan
Kekurangan dari buku ini adalah bahasa yang digunakan oleh penulis masih kurang dipahami secara singkat sehingga pembaca perlu berkonsentrasi tinggi saat membacanya.
Dibuku ini juga menggunakan kalimat istilah yang kurang di fahami oleh pembaca.
Bahan kertas dari buku tersebut bisa dibilang bagus namun jika membaca di bawah lampu menyebabkan pantulan cahaya sehingga timbul ketidaknyamanan bagi si pembaca